Monday, May 31, 2010

Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional XV

Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional XV Universitas Pattimura, Ambon, 1 – 5 Juli 2010

“Akeselerasi LDK untuk Membangun Sinergi Kebhinekaan
dalam Mewujudkan Indonesia yang Kontributif bagi Harmonisasi Dunia”

Indonesia, negeri untaian zamrud khatulistiwa yang dirahmati Allah SWT dengan kekayaan alam dan beraneka ragamnya suku bangsa, etnis, agama, bahasa dan budaya yang berbeda, tidak lantas menjadikan negara ini terpecah belah, namun semakin memperkuat jati diri bangsa yang beradab dalam tatanan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah menghujam kuat dalam diri setiap penduduknya, menjadikan bangsa ini bangsa yang kuat, mengantarkannya menjadi bagian penting dari masyarakat dunia.

Secara konstitusional negara Indonesia dibangun untuk mewujudkan dan mengembangkan bangsa yang religius, humanis, bersatu dalam kebhinnekaan. Demokratis dan berkeadilan sosial, belum sepenuhnya tercapai. Namun sebuah semboyan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kokoh, beranekaragam budaya, etnik, suku, ras dan agama, yang kesemuanya itu akan menjadikan Indonesia menjadi sebuah bangsa yang mampu mengakomodasi kemajemukkan itu menjadi suatu yang tangguh. Sehingga ancaman disintegrasi dan perpecahan bangsa dapat dihindari. Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia, paradigma hubungan dialogal atau pemahaman timbal balik sangat dibutuhkan, untuk mengatasi ekses-ekses negatif dari suatu problem disintegrasi bangsa. Paradigma hubungan timbal balik dalam masyarakat multikultural mensyaratkan tiga kompetensi normatif, yaitu kompetensi kebudayaan, kemasyarakatan dan kepribadian.

Akhir-akhir ini, intensitas dan ekstensitas konflik sosial di tengah-tengah masyarakat terasa kian meningkat. Terutama konflik sosial yang bersifat horisontal, yakni konflik yang berkembang di antara anggota masyarakat, meskipun tidak menutup kemungkinan timbulnya konflik berdimensi vertikal, yakni antara masyarakat dan negara.Selain itu salah satu penyebab utama timbulnya masalah sosial adalah pemenuhan akan kebutuhan hidup. Dan jika hal ini berlangsung lebih masif maka akan menyebabkan dampak yang sangat merusak seperti kerusuhan sosial.

FSLDK sebagai satu-satunya forum legal formal yang memiliki jaringan terluas di seluruh kampus di Indonesia ingin memberikan kontribusi dalam transfer nilai yang ada di masyarakat. Salah satu masalah sosial yang kemudian menjadi fokus utama dari FSLDK saat ini adalah moralitas. Ekspansifnya nilai-nilai barat yang berkembang di Indonesia bisa jadi merupakan cikal bakal terjadinya berbagai kasus pelanggaran moral terutama di kalangan remaja yang seharusnya menjadi agent of change. Hal ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat masih belum ada sistem yang mengatur tentang nilai-nilai ketuhanan kepada generasi muda Indonesia. Selain itu masalah ekonomi, kemiskinan, yang kemudian dijadikan sebagai ujung permasalahan sosial di dalam masyarakat menyebabkan jurang pemisah antara yang kaya dan miskin semakin lebar.

Dalam cita-cita kita, Indonesia baru adalah Indonesia yang bermoral tinggi, bangsa yang hidup dalam kesantunan. Indonesia yang kita rindukan adalah bangsa yang disegani dan menjadi rahmat bagi umat manusia. Untuk mewujudkan Indonesia dengan nilai yang baru tersebut diperlukan adanya proses transformasi struktural dan kultural dengan menyegarkan kembali paradigma kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengedepankan moralitas dan penegakan hukum serta kemandirian berekonomi, di samping upaya yang sungguh-sungguh untuk membangun titik temu, kebersamaan, persatuan dan sinergi di antara berbagai komponen bangsa, merupakan syarat yang tidak dapat ditawar.

Melalui Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional ke XV Unpatti Ambon, daerah yang telah merepresentasikan berbagai masalah sosial yang terjadi inilah diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi antara mahasiswa dan elemen-elemen pendukung yang ada di masyarakat dan menyadarkan kembali peran bersama dalam membangun bangsa Indonesia yang dulu pernah Rosulullah bangun di antara keberagaman masyarakat Madinah. Selanjutnya dapat dihasilkan ide dan tindakan nyata yang berkesinambungan dalam mereduksi masalah sosial yang telah dipaparkan. Dan akhirnya disadari bahwa penyembuhan parsial tidak mungkin dilakukan karena masyarakat merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan permasalahan bersifat menyeluruh. Jalan keluar dari semua adalah sebuah keadilan yang masih berpegang pada keanekaragaman budaya yang sejati. Perjalanan Menyambut Multikulturalisme di Indonesia.

Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional XV pada periode 2007-2010 bertujuan untuk visi yang kokoh, peta jalan atau ”road map” yang benar bagi para pengemban amanah di lembaga dakwah kampus agar mereka siap mengikuti proses sinergisme kebhinekaan dan multikulturalisme dalam mewujudkan Indonesia madani. Dan Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional XV bagi 600 lembaga dakwah kampus yang berhasil dibentuk dan diakselerasi pada periode ini menjunjung tinggi integritas, profesionalisme, kompetensi dan sinergi untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.

Adistiar Prayoga

Koordinator Pusat Komunikasi Nasional

Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional

Jama’ah Nuruzzaman UKMKI Universitas Airlangga

0 comments:

Post a Comment